Senin, 16 November 2020

CATATAN PUBLISITAS BERSAMA IBU SEREPINA (PERBEDAAN PUBLISITAS DAN PUBLIKASI)

PERBEDAAN PUBLISITAS & PUBLIKASI

Beberapa saat sebelum materi kuliah dimulai, Ibu Serepina memberikan informasi melalui grup Whatsapp bahwa perkuliahan kali ini akan ada talking stick sebagai tambahan nilai UTS. Dan akhirnya tiba waktunya perkuliahan dimulai.

Perkuliahan melalui zoom meeting dengan topik pembahasan "Perbedaan Publisitas dan Publikasi".

 


 

Sekilas Publikasi dan Publisitas memang terdengar sama, namun ternyata memiliki perbedaan diantara keduanya. Perdedaannya terletak pada media yang digunakan. Mari kita bedah...

Publisitas adalah publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan informasi. Publisitas juga merupakan publikasi perusahaan yang dibuat media massa. Maka, pengertian publikasi lebih luas dan publisitas itu sendiri merupakan bagian dari aktivitas publikasi.

KEUNTUNGAN PUBLISITAS

  • Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca, sebuah iklan.
  • Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
  • Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca mengganggap bahwa cerita tersebut merupakan berita, dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
  • Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya.

UNSUR-UNSUR PUBLISITAS

  • Sumber Publisitas (Inisiator, Perancang dan Penggagas)
  • Pesan (Informatif, Persuasif, Konstruktif, Desktruktif mengenai sesuatu baik orang, event, barang, jasa, aktivitas dan peran)
  • Media (Ruang publik, gedung, tempat umum, dinding, tiang plafon, alat transformasi ruang media)
  • Manajemen Kegiatan atau Aktivitas
  • Audiens
  • Tujuan 

Tibalah pada bagian talking stick, disini yang menarik adalah ketika Achmad Nurul menjawab quisnya pada tempat yang salah. Hehehe...


PUBLISITAS

HOLIT

Dosen : Ibu SEREPINA

Rabu, 11 November 2020

CATATAN PUBLISITAS BERSAMA IBU SEREPINA VI (MENULIS BERITA)

MEMBUAT BERITA YANG SELALU DICARI PEMBACA

Pertemuan kuliah kali ini sangat mengesankan. Paparan presentasi Ibu Serepina cukup memancing keingintahuan para mahasiswanya untuk menjadi penulis berita yang baik.

 
Paparan diawali dengan penjelasan pengertian berita menurut ahlinya. W.J.S.Purwadarminta  berpendapat bahwa berita adalah laporan tentang satu kejadian yang terbaru. Berita juga dapat didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakna, yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka (Helena, 2007 :25).
 
Ibu Serepina mulai memancing audience dengan apa saja unsur penting yang harus diperhatikan dalam membuat berita? Unsur penting dalam yang harus diperhatikan dalam membuat berita adalah :
  • Laporan
  • Kejadian/Peristiwa/Pendapat yang menarik
  • Disajikan secepat mungkin, terikat waktu.
Paparan berlanjut kepada nilai suatu berita ditentukan oleh beberapa komponen,yaitu :
  • Minat diri (self interest),
  • Uang (money),
  • Seks (Sex),
  • Pertentangan (conflict),
  • Minat insani (human interest),
  • Ketegangan (suspense),
  • Kemashuran (fame),
  • Keindahan (beauty),
  • Umur (age), dan
  • Kejahatan (crime).
Tidak sampai disitu, Ibu Serepina melanjutkan bahwa berita memiliki syarat untuk menjadi sebuah berita yang memiliki nilai.
 
SYARAT-SYARAT NILAI BERITA : 
Arti penting; Besarnya sesuatu/kuantitas; Tepat waktu; Kedekatan; Ketenaran; Segi Manusiawi; Objektif; Aktual; Luar biasa; dan Jarak.
Dari situlah aku mulai memahami bahwa menulis berita tidaklah sembarangan, karena nilai berita yang kita sajikan kepada pembaca akan menjadi salah satu daya tarik bahwa berita yang tersaji akan selalu dicari para pembaca.

Bagian-bagian Berita pun tak luput dari paparan Ibu Serepina :
  • HEADLINE
  • Deadline
  • Lead
  • Body
Semakin jelasnya dipaparkan seperti berikut adalah struktur teks berita :
  • Orientasi Berita Berita
  • Peristiwa
  • Sumber Berita
Dan jelang-jelang semakin menarik, para mahasiswa mulai digoda dengan Bagaiman Menciptakan Berita?
 
Banyak hal yang bisa menciptakan berita, ringkasnya sebebagi berikut :
  1. Mengambil beberapa sumber dan meramunya menjadi sebuah berita baru.
  2. Mengambil beberapa referensi berita yang ada ada untuk kemudian membuat berita baru dengan sudut pandang (angle) yang berbeda.
  3. Mengambil referensi lain yang sesuai untuk menciptakan sebuah berita baru yang jauh lebih bernuansa.
Lalu, bagaimana dengan Pengambilan Sumber Topik berita itu sendiri?
Pengambilan Sumber Topik bisa didapat sebagai berikut :
  • Pengalaman pribadi
  • Hobi atau keterampilan
  • Pengalaman kerja atau profesi
  • Pendapatan dan hasil pengamatan
  • Peristiwa aktual
  • Peristiwa yang akan terjadi
  • Masalah abadi
  • Masalah masyarakat
  • Kejadian khusus
  • Minat khalayak
Penutup paparan yang mengundang naluri untuk menjadi pemulis berita disampaikan oleh Ibu Serepina, beliau mengucapkan terima kasih dan menutup paparannya denga sebuah kalimat yang sangat cihuy dibaca, "JADILAH PENULIS BERITA YANG CERDAS DALAM MERANGKAI KATA-KATA YANG MEMBUAT PEMBACA INGIN TERUS MENCARI BERITAMU".
 
Begitulah catatan bersama Ibu Serepina. Entah dia sebenarnya dosen atau motivator?
 
 
HOLIT
173124350010036
Dosen : Ibu Serepini Tiur Maida
 
 
 



Selasa, 03 November 2020

CATATAN PUBLISITAS BERSAMA IBU SEREPINA V (TUGAS KELOMPOK MEMBUAT KONTEN PUBLISITAS PRODUK BERGAMBAR)

MISTER CUPANG (MC), MERUSAK HARGA PASARAN BLUE RIM LINE THAILAND

 
Betta Fish atau dikenal dengan sebutan Ikan Cupang, sejak awal pandemi di Indonesia menjadi hobby yang meledak dan juga mampu menjadi alternatif ekonomi kreatif bagi komunitasnya. Salah satu jenis ikan cupang yang laris dan paling banyak dicari orang adalah jenis Blue Rim Line Thailand. 
 
Blue Rim line Thailand, merupakan jenis ikan cupang yang warnanya putih bersih bersirip dan ekor berwarna biru terang. Jenis ini memiliki harga yang fantastis. Usia anakan baru satu setengah bulan saja sudah mencapai kisaran harga Rp. 100.000,- sampai dengan Rp. 300.000,- tergantung dari warnanya yang jelas. Sedangkan untuk Blue Rim yang sudah usia 3 bulan, atau berukuran M+, bisa mencapai harga jutaan bahkan belasan juta rupiah.

Anehnya dimasa sulit ini, banyak pecinta Blue Rim rela mengeluarkan koceknya hingga jutaan rupiah. "Yah, namanya hobby...", ungkap Trisno saat ditemui di Kedai Mister Cupang.
 
Trisno sendiri mengaku sudah memiliki 15 ekor ikan cupang Blue Rim sebagai koleksinya. Trisno mengungkapkan bahwa harga ikan di Mister Cupang cukup bervariasi, "Kalau kita beruntung, kita bisa mendapatkan ikan bagus dengan harga jauh lebih murah dibandingkan kita beli di Jatinegera", ungkapnya.

Beberapa pedagang ikan eceran juga banyak yang mendatangi Mister Cupang yang berlokasi di Jl. Panjang Kedoya, tepatnya di sebelah RS Graha Kedoya. Mereka berdatangan dengan berbagai keperluan, mulai dari mencari bahan anakan sampai dengan mencari biangan yang siap breed/dipijah.
 
Namun kali ini berbeda, Mister Cupang banyak didatangi pedagang ikan cupang bukan karena mereka ingin membeli ikan cupang. Mereka banyak berdatangan dikarenakan Mister Cupang dianggap merusak pasaran harga ikan cupang lantaran Mister Cupang memeberikan harga spesial dagangannya selama bulan November 2020. Harga spesial dagangannya tersebut dipublikasikan melaui e-poster yang tersebar di sosmed dan wa grup komunitas penggemar cupang. Tidak tanggung-tanggung, yang diobral adalah jenis Blue Rim line Thailand yang harganya sedang booming di pasaran komunitas cupang. Itulah yang dipermasalahkan oleh para pedagan ikan cupang lainnya.

Tilo, pemilik Mister Cupang mengatakan bahwa ia membuat promo Blue Rim hasil ternak yang dilakukannya sendiri. "Ini ikan hasil ternakan saya, indukannya saya beli import lalu saya ternakin. Jadi saya jual harga special juga masih bisa dapat untung", ungkapnya.

Dari sisi lain terlihat bahwa strategi yang dilakukan Mister Cupang cukup berhasil membuat para penggemar ikan kecil yang indah ini banyak berdatangan ke tokonya. Mister Cupang mampu bercupang ria dengan caranya yang cihuy. (HMP/YES)

 

 

Kelompok HOLIT & YESSU

DOSEN : Ibu Serepina