Senin, 16 November 2020

CATATAN PUBLISITAS BERSAMA IBU SEREPINA (PERBEDAAN PUBLISITAS DAN PUBLIKASI)

PERBEDAAN PUBLISITAS & PUBLIKASI

Beberapa saat sebelum materi kuliah dimulai, Ibu Serepina memberikan informasi melalui grup Whatsapp bahwa perkuliahan kali ini akan ada talking stick sebagai tambahan nilai UTS. Dan akhirnya tiba waktunya perkuliahan dimulai.

Perkuliahan melalui zoom meeting dengan topik pembahasan "Perbedaan Publisitas dan Publikasi".

 


 

Sekilas Publikasi dan Publisitas memang terdengar sama, namun ternyata memiliki perbedaan diantara keduanya. Perdedaannya terletak pada media yang digunakan. Mari kita bedah...

Publisitas adalah publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan informasi. Publisitas juga merupakan publikasi perusahaan yang dibuat media massa. Maka, pengertian publikasi lebih luas dan publisitas itu sendiri merupakan bagian dari aktivitas publikasi.

KEUNTUNGAN PUBLISITAS

  • Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca, sebuah iklan.
  • Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
  • Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca mengganggap bahwa cerita tersebut merupakan berita, dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
  • Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya.

UNSUR-UNSUR PUBLISITAS

  • Sumber Publisitas (Inisiator, Perancang dan Penggagas)
  • Pesan (Informatif, Persuasif, Konstruktif, Desktruktif mengenai sesuatu baik orang, event, barang, jasa, aktivitas dan peran)
  • Media (Ruang publik, gedung, tempat umum, dinding, tiang plafon, alat transformasi ruang media)
  • Manajemen Kegiatan atau Aktivitas
  • Audiens
  • Tujuan 

Tibalah pada bagian talking stick, disini yang menarik adalah ketika Achmad Nurul menjawab quisnya pada tempat yang salah. Hehehe...


PUBLISITAS

HOLIT

Dosen : Ibu SEREPINA

Rabu, 11 November 2020

CATATAN PUBLISITAS BERSAMA IBU SEREPINA VI (MENULIS BERITA)

MEMBUAT BERITA YANG SELALU DICARI PEMBACA

Pertemuan kuliah kali ini sangat mengesankan. Paparan presentasi Ibu Serepina cukup memancing keingintahuan para mahasiswanya untuk menjadi penulis berita yang baik.

 
Paparan diawali dengan penjelasan pengertian berita menurut ahlinya. W.J.S.Purwadarminta  berpendapat bahwa berita adalah laporan tentang satu kejadian yang terbaru. Berita juga dapat didefinisikan sebagai informasi baru tentang kejadian yang baru, penting, dan bermakna, yang berpengaruh pada para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka (Helena, 2007 :25).
 
Ibu Serepina mulai memancing audience dengan apa saja unsur penting yang harus diperhatikan dalam membuat berita? Unsur penting dalam yang harus diperhatikan dalam membuat berita adalah :
  • Laporan
  • Kejadian/Peristiwa/Pendapat yang menarik
  • Disajikan secepat mungkin, terikat waktu.
Paparan berlanjut kepada nilai suatu berita ditentukan oleh beberapa komponen,yaitu :
  • Minat diri (self interest),
  • Uang (money),
  • Seks (Sex),
  • Pertentangan (conflict),
  • Minat insani (human interest),
  • Ketegangan (suspense),
  • Kemashuran (fame),
  • Keindahan (beauty),
  • Umur (age), dan
  • Kejahatan (crime).
Tidak sampai disitu, Ibu Serepina melanjutkan bahwa berita memiliki syarat untuk menjadi sebuah berita yang memiliki nilai.
 
SYARAT-SYARAT NILAI BERITA : 
Arti penting; Besarnya sesuatu/kuantitas; Tepat waktu; Kedekatan; Ketenaran; Segi Manusiawi; Objektif; Aktual; Luar biasa; dan Jarak.
Dari situlah aku mulai memahami bahwa menulis berita tidaklah sembarangan, karena nilai berita yang kita sajikan kepada pembaca akan menjadi salah satu daya tarik bahwa berita yang tersaji akan selalu dicari para pembaca.

Bagian-bagian Berita pun tak luput dari paparan Ibu Serepina :
  • HEADLINE
  • Deadline
  • Lead
  • Body
Semakin jelasnya dipaparkan seperti berikut adalah struktur teks berita :
  • Orientasi Berita Berita
  • Peristiwa
  • Sumber Berita
Dan jelang-jelang semakin menarik, para mahasiswa mulai digoda dengan Bagaiman Menciptakan Berita?
 
Banyak hal yang bisa menciptakan berita, ringkasnya sebebagi berikut :
  1. Mengambil beberapa sumber dan meramunya menjadi sebuah berita baru.
  2. Mengambil beberapa referensi berita yang ada ada untuk kemudian membuat berita baru dengan sudut pandang (angle) yang berbeda.
  3. Mengambil referensi lain yang sesuai untuk menciptakan sebuah berita baru yang jauh lebih bernuansa.
Lalu, bagaimana dengan Pengambilan Sumber Topik berita itu sendiri?
Pengambilan Sumber Topik bisa didapat sebagai berikut :
  • Pengalaman pribadi
  • Hobi atau keterampilan
  • Pengalaman kerja atau profesi
  • Pendapatan dan hasil pengamatan
  • Peristiwa aktual
  • Peristiwa yang akan terjadi
  • Masalah abadi
  • Masalah masyarakat
  • Kejadian khusus
  • Minat khalayak
Penutup paparan yang mengundang naluri untuk menjadi pemulis berita disampaikan oleh Ibu Serepina, beliau mengucapkan terima kasih dan menutup paparannya denga sebuah kalimat yang sangat cihuy dibaca, "JADILAH PENULIS BERITA YANG CERDAS DALAM MERANGKAI KATA-KATA YANG MEMBUAT PEMBACA INGIN TERUS MENCARI BERITAMU".
 
Begitulah catatan bersama Ibu Serepina. Entah dia sebenarnya dosen atau motivator?
 
 
HOLIT
173124350010036
Dosen : Ibu Serepini Tiur Maida
 
 
 



Selasa, 03 November 2020

CATATAN PUBLISITAS BERSAMA IBU SEREPINA V (TUGAS KELOMPOK MEMBUAT KONTEN PUBLISITAS PRODUK BERGAMBAR)

MISTER CUPANG (MC), MERUSAK HARGA PASARAN BLUE RIM LINE THAILAND

 
Betta Fish atau dikenal dengan sebutan Ikan Cupang, sejak awal pandemi di Indonesia menjadi hobby yang meledak dan juga mampu menjadi alternatif ekonomi kreatif bagi komunitasnya. Salah satu jenis ikan cupang yang laris dan paling banyak dicari orang adalah jenis Blue Rim Line Thailand. 
 
Blue Rim line Thailand, merupakan jenis ikan cupang yang warnanya putih bersih bersirip dan ekor berwarna biru terang. Jenis ini memiliki harga yang fantastis. Usia anakan baru satu setengah bulan saja sudah mencapai kisaran harga Rp. 100.000,- sampai dengan Rp. 300.000,- tergantung dari warnanya yang jelas. Sedangkan untuk Blue Rim yang sudah usia 3 bulan, atau berukuran M+, bisa mencapai harga jutaan bahkan belasan juta rupiah.

Anehnya dimasa sulit ini, banyak pecinta Blue Rim rela mengeluarkan koceknya hingga jutaan rupiah. "Yah, namanya hobby...", ungkap Trisno saat ditemui di Kedai Mister Cupang.
 
Trisno sendiri mengaku sudah memiliki 15 ekor ikan cupang Blue Rim sebagai koleksinya. Trisno mengungkapkan bahwa harga ikan di Mister Cupang cukup bervariasi, "Kalau kita beruntung, kita bisa mendapatkan ikan bagus dengan harga jauh lebih murah dibandingkan kita beli di Jatinegera", ungkapnya.

Beberapa pedagang ikan eceran juga banyak yang mendatangi Mister Cupang yang berlokasi di Jl. Panjang Kedoya, tepatnya di sebelah RS Graha Kedoya. Mereka berdatangan dengan berbagai keperluan, mulai dari mencari bahan anakan sampai dengan mencari biangan yang siap breed/dipijah.
 
Namun kali ini berbeda, Mister Cupang banyak didatangi pedagang ikan cupang bukan karena mereka ingin membeli ikan cupang. Mereka banyak berdatangan dikarenakan Mister Cupang dianggap merusak pasaran harga ikan cupang lantaran Mister Cupang memeberikan harga spesial dagangannya selama bulan November 2020. Harga spesial dagangannya tersebut dipublikasikan melaui e-poster yang tersebar di sosmed dan wa grup komunitas penggemar cupang. Tidak tanggung-tanggung, yang diobral adalah jenis Blue Rim line Thailand yang harganya sedang booming di pasaran komunitas cupang. Itulah yang dipermasalahkan oleh para pedagan ikan cupang lainnya.

Tilo, pemilik Mister Cupang mengatakan bahwa ia membuat promo Blue Rim hasil ternak yang dilakukannya sendiri. "Ini ikan hasil ternakan saya, indukannya saya beli import lalu saya ternakin. Jadi saya jual harga special juga masih bisa dapat untung", ungkapnya.

Dari sisi lain terlihat bahwa strategi yang dilakukan Mister Cupang cukup berhasil membuat para penggemar ikan kecil yang indah ini banyak berdatangan ke tokonya. Mister Cupang mampu bercupang ria dengan caranya yang cihuy. (HMP/YES)

 

 

Kelompok HOLIT & YESSU

DOSEN : Ibu Serepina


Rabu, 14 Oktober 2020

CATATAN PUBLISITAS BERSAMA IBU SEREPINA III (PERAN MEDIA RELATION)

 

PERAN MEDIA RELATION BAGI PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI MENURUT WARDHANI


Hari ini berbeda dengan pertemuan sebelumnya, karena tidak ada meeting zoom, maka tidak ada lemparan pertanyaan dari Bu Sere. Bu Sere hanya melempar materi di Edlink dan memberi tugas dengan batasan waktu pengumpulan. Tugas tersebut meminta kami untuk membuat tulisan mengenai Peran Media Relation.

Begitu keras perjuanganku untuk mendapatkan catatan hari ini, karena sinyalku mengalami gangguan, tapi akhirnya aku bisa mengumpulkan tugasku walaupun harus aku revisi ulang.

Nah, dari yang kutemukan dari beberapa artikel, media relations sangat penting bagi public relations sebab tujuan utamanya ialah membentuk reputasi perusahaan. Secara singkat, media relations adalah strategi komunikasi yang dilakukan oleh public relations untuk menjaga hubungan dengan media. Bagi seorang public relations, media adalah sarana untuk publikasi tentang segala informasi mengenai perusahaan untuk reputasi suatu perusahaan.

Lalu bagaimana peran media relations saat pandemi?

Sebelum pembahasan mengenai fungsi peran media relations dalam menangani krisis, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian krisis menurut beberapa pendapat para ahli. Krisis menurut Fearns Banks dalam Wingley dan Zhang adalah situasi atau kejadian besar dengan dampak negatif dan secara potensial dapat mempengaruhi sebuah organisasi atau industri termasuk publiknya, produknya, jasanya ataupun nama baiknya. Krisis dapat menyela transaksi normal yang kadang dapat mengancam keberadaan organisasi.

Ok, langsung kita bahas saja peran media relation tersebut.

Menurut Wardhani tahun 2008, media relations memiliki 10 peran bagi perusahaan atau organisasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Media untuk mendapatkan publisitas seluas mungkin tentang kegiatan atau langkah lembaga ataupun organisasi yang baik agar diketahui oleh khalayak umum.
  2. Memperoleh tempat dalam pemberitaan media, laporan, ulasan, dll yang objektif dan seimbang tentang hal – ha yang menguntungkan kegiatan lembaga atau organisasi
  3. Media berperan untuk mendapatkan umpan balik dari masyarakat mengenai upaya serta kegiatan lembaga atau organisasi
  4. Media untuk melengkapi data atau informasi bagi pimpinan lembaga atau organisi untuk keperluan pembuatan penilaian atau assesment secara tepat berkaitan dengan situasi atau permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan lembaga atau perusahaan
  5. Media juga berperan dalam mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilkitasi oleh rasa saling percaya dan saling menghormati satu sama lain
  6. Media dapat mengidentifikasi krisis yang sedang terjadi. Kecanggihan era teknologi sekarang ini mampu merekam data beberapa kejadian. Identifikasi krisisi penting untuk mengethaui kejelasan faktor yang merupakan krisis agar tidak mengalami kesulitan dalam menangani krisis. Jika telah dilakukan identifikasi faktor yang menjadi aspek penting krisis, maka perusahaan akan dapat mengetahui apakah krisis tersebut dapat ditangani atau tidak. Sehingga perusahaan tidak akan membuang energi untuk menangai krisis yang jelas tidak dapat memberikan hasil.
  7. Media juga dapat berperan dalam analisis krisis. Media dapat menyajikan pengolahan data yang penting kaitannya untuk analisa krisis.
  8. Media relations dapat berperan untuk mencegak sert penanggulangan krisis. Namun akan lebih baik jika media relations diposisikan sebagai faktor pencegah krisis karena bagaiamanapun juga mencegah lebih baik daripada mengobati.
  9. Media relations sebagai suatu alat untuk membentuk persepsi publik agar tidak ada informasi yang dapat merusak citra perusahaan. Karena media memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat untuk membentuk opini publik
  10. Media memiliki karakteristik salah satunya adalah bersifat melembaga. Maksudnya pihak yang mengelola media melibatkan beberapa individu yang tidak sedikit mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai dengan penyajian informasi. Sifat kelembagaan inilah yang menambah posisi media menjadi kuat.

Nah, itu saja yang aku tulis catatan hari ini, sebelum sinyalku kembali bersembunyi di balik tirai sembrani.

 

HOLIT / 173124350010036

PUBLISITAS

DOSEN : Ibu SEREPINA TIUR MAIDA, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom.


Jumat, 09 Oktober 2020

CATATAN PUBLISITAS BERSAMA IBU SEREPINA II (PUBLISITAS & RUANG LINGKUPNYA)

PUBLISITAS DAN RUANG LINGKUPNYA

Masih dalam Catatan Publisitas bersama Ibu Serepina. Kali ini kita akan bahas mengenai Publisitas dan Ruang lingkupnya.

"Siapa yang paham ruang lingkup publisitas?"

Seperti biasa Bu Sere melemparkan pertanyaan kepada Mahasiswanya. Materi saat itu dibahas menggunakan zoom meet, (masa pandemi, belajarnya jadi OL terus). Pembelajaran lewat zoom meet memang tidak menuai hasil yang maksimal, saat itu terkendala sedikit error sistem pada media yang digunakan oleh Bu Sere. Sepertinya Ibu Serepina tidak bisa mendengar ucapan para mahasiswanya, sehingga ia berkali-kali berkata, "Halloo... Kalian dengar suara ibu, gak?... Halloo, siapa yang bisa menjelaskan?... Kok gak ada suaranya?...". Padahal sejak pertanyaan itu dilempar oleh Bu Sere, sampai Bu Sere teriak-teriak hallo, hallo dan lainya, seingat aku belum ada mahasiswa yang menjawab pertanyaan Bu Sere. Dasar mahasiswa, maafin ya, Bu... hehe.

Akhirnya Bu Sere meminta waktu sebentar untuk menggunakan ear phone, namun hal tersebut malah membuat suara Bu Sere tidak terdengar oleh Audience, tapi Bu Sere bisa mendengar suara mahasiswanya. Wal hasil ear phone-nya dicopot kembali dan akhirnya bisa normal terdengar baik dari Bu Sere ke Mahasiswa maupun sebaliknya. Pelajaran pun dilanjutkan kembali. 

Karena beberapa mahasiswa juga mengalami kendala jaringan, maka diskusi dilakukan dengan menyebut nama mahasiswa oleh Bu Sere untuk menjelaskan pertanyaan.

Secara ringkas yang saya catat pada pertemuan kali itu adalah sebagai berikut :

Mengenai pengertian Publisitas tentunya sudah dijabarkan pada catatan sebelumnya, bagi yang belum paham silahkan klik link di bawah ini : 

https://matpenting.blogspot.com/2020/10/catatan-publisitas-bersama-ibu-serepina.html

Mhhh... mungkin butuh juga diulang mengenai pengertian Publisitas.

Publisitas adalah penyampaian informasi yang didesain untuk membangkitkan minat lebih tinggi pada perseorangan atau perusahaan melalui media informasi, tanpa pengeluaran biaya karena pertimbangan besarnya khalayak. Atau dengan kata lain, Publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa. Publisitas itu sendiri lebih menetukan proses satu arah.

 

Lalu, apa sih kelabihan dan kekurangan dari Publisitas?

Dari penjabaran Bu Sere, Publisitas memiliki beberapa kelebihan, antara lain : Lebih efisien biaya dibandingkan dengan periklanan dan personal selling; lebih dapat dipercaya; lebih menarik; dan lebih banyak informasi yang disampaikan.

Namun juga Publisitas memiliki beberapa kekurangan, yaitu : pesan yang disampaikan tidak terkendali; tidak ada jaminan bahwa rilis publisitas akan dimuat atau disiarkan oleh media; dan pemaparannya terbatas.

Unsur-unsur Publisitas :

1. Sumber Publisitas

2. Pesan

3. Media

4. Audiens

5. Tujuan

6. Manajemen Kegiatan

Pada materi saat itu, diskusi berkembang ke arah yang lebih rinci mengenai perencaan publisitas. Dijelaskan bahwa perencanaan pelaksanaan publisitas harus dengan pendekatan AIDCA.

"Ada yang tau apa itu, AIDCA?". Kembali Bu Sere melempar pertanyaan.

Mendengar lontaran pertanyaan itu, sebenarnya aku ingin menjawab tapi khawatir jawabanku benar (pedeh). Menurutku, AIDCA itu sekilas terdengar seperti sebuah judul film Indonesia yang sangat fenomenal, AADC (Ada Apa Dengan Cinta), tapi aku pasti salah, karena AADC itu gak ada huruf I nya. Tapi bisa jadi benar, otakku berkata bahwa AIDCA itu singkatan dari Ada Ikatan Dalam Cinta, tapi akhirnya otakku ragu menjawab, dan ternyata jawaban otakku salah, hahaha.

Seperti yang sudah-sudah, karena mahasiswanya kelamaan menjawab, akhirnya Bu Sere menyebut satu persatu nama Mahasiswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memancing diskusi.

AIDCA

Okeh, langsung saja aku kasih tau hasil diskusinya. Ternyata AIDCA itu bukan Ada Ikatan Dalam Cinta, tapi AIDCA itu sebuah singkatan yang kata-latanya menggunakan bahasa Inggris.

Jadi, AIDCA adalah kepanjangan dari Attetion, Interest, Desire, Convince, dan Action. Gak main-main kata-kata tersebut punya arti yang hebat dalam publisitas. Nah, berikut artinya :

  • Attention :  Menarik Perhatian
  • Interest : Ciptakan sesuatu yang menarik
  • Desire : Ciptakan daya tarik
  • Convince : Yakinkan
  • Action : Tindakan

Akhirnya, lagi seru-serunya diskusi waktu zoom meet habis. Dan diskusipun dilanjutkan melalui WA grup.

Okeh, segitu dulu catatan hari ini. Bagi yang mau tau kelanjutan diskusinya, silahkan tinggalkan alamat email kalian di kolom komentar, berikut komentar mau seperti apa kelanjutan tulisan catatan bersama Ibu Serepina ini aku sajikan. Seperti cerita barusan atau lebih serius materinya aja?

 

HOLIT/173124350010036

PUBLISITAS

DOSEN : Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom.

FIKOM MPU TANTULAR

CATATAN PUBLISITAS BERSAMA IBU SEREPINA (PERBEDAAN PUBLISITAS DENGAN PUBLIC RELATION)

PERBEDAAN PUBLISITAS DENGAN PUBLIC RELATION

Sebelum lebih jauh melangkah kepada Perbedaan Publisitas dengan Public Relation, mungkin dalam hati pembaca bertanya-tanya, siapa itu Ibu Serepina?

Oke, aku jelasin dulu siapa itu Ibu Serepina.

Ibu Serepina adalah wanita energik pemiliki nama lengkap Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom. Dimana wanita yang sudah terbang dibidang komunikasi ini bisa dikatakan pergulatannya dibidang komunikasi sudah melanglang buana, mulai dari teori sampai dengan praktek dari pelaksanaan komunikasi tersebut sudah dilalapnya. Beliau ngetop dengan panggilan Bu Sere. Nah, pokoknya begitulah sosok beliau.

Lalu siapakah dia? Apa hubungannya dengan blog ini?

Beliau adalah dosen yang mengajarku, Mata kuliah Publisitas yang ia ajarkan kepada Mahasiswa Universitas Mpu Tantular, Jakarta, mewajibkan anak didiknya membuat sebuah blog untuk mencatat semua materi yang ia berikan. Publisitas, ya Publisitas... Dan aku adalah HOLIT, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mpu Tantular, Jakarta.

Jadi, sudah pahamkan jika beberapa materi tulisan dalam blog ku beberapa waktu ke depan akan menyertakan nama beliau... Jadi beliau ikut ter-publish juga dari kegiatan mahasiswanya... Cerdas, hehehe.

Oke, forget it. Kita mulai dengan materi sesuai judul kita.

Apa perbedaan antara Publisitas dengan Public Relation?

Disini aku coba uraikan sesuai pemahaman yang aku terima dari berbagai paham yang aku dapatkan. Karena disini dilarang copy paste, nanti nilainya jadi jelek. Kata Bu Sere, "Ibu bisa tau catatan yang kalian buat itu copy paste atau memang menggunakan kreatifitas kalian dalam menulis...". Nah, begitulah ceritanya.

"Siapa diantara kalian yang paham mengenai Perbedaan Publisitas dan Public Relation???"

Biasanya Bu Sere akan melempar pertanyaan kepada para mahasiswanya seperti diatas, hebatnya pertanyaannya itu mampu memancing daya tarik untuk kita saling melempar argument mengenai apa yang ditanya. Tapi tak jarang juga mahasiswanya tidak menjawab dengan segera, hingga akhirnya Bu Sere menjawab sendiri, hihi... Tapi setidaknya, mahasiswanya jadi paham atas apa yang ditanyakan.

Nah, Perbedaan Publisitas dan Public Relation itu sendiri terletak pada apa dan bagaimana?

Sebelum lebih jauh, mari kita pahami definisi Publisitas. Publisitas adalah penempatan berupa, tulisan, foto, atau tayangan visual yang sarat nilai berita baik karena luar biasa, penting, atau mengandung unsur-unsur emosional, kemanusiaan, dan humor secara gratis dan bertujuan untuk memusatkan perhatian terhadap suatu tempat, orang, atau suatu institusi yang biasanya dilakukan melalui penerbitan umum.

Jadi bisa dikatakan bahwa Publisitas itu bukan Publikasi. 

"Loh... Kok bisa?". "Ya bisa-lah... Masa iya bisa-dong... Secara mahasiswa itu tugasnya sering disuruh bikin maka-lah bukan maka-dong..". Oke lanjut.

Publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum (publik dan masyarakat) dapat mengenalnya. Publikasi berbeda dengan publisitas, perbedaannya terletak pada media yang digunakan. 

Berikut merupakan berbedaannya :

Publisitas : publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebar luasan informasi.

Publikasi  : publikasi lebih luas dan publikasi adalah bagian dari aktivitas publisitas.

Biar lengkap, nih aku kasih Definisi Publisitas menurut ahlinya : 

Lawrence & Dennis L. Wilcox (pakar dari San Jose State University) juga menyatakan publisitas sebagai informasi yang tidak perlu membayar ruang-ruang, namun disaat yang sama tidak dapat dikontrol oleh individu/ perusahaan yang memberikan, sebagai akibatnya informasi dapat mengakibatkan terbentuknya dan mempengaruhi orang banyak dan dapat berakibat aksi, dimana aksi ini dapat menguntungkan atau merugikan saat informasi dipublikasikan.

Lalu, Apa Fungsi Publisitas?

Fungsinya banyak. Aku kasih salah satu contoh fungsi publisitas dalam dunia politik dikenal salah satunya adalah publisitas politik. Publisitas ini merupakan upaya mempopulerkan diri kandidat atau institusi partai yang akan bertarung dalam pemilu. Yang diberitakan/menginformasikannya melalui media massa atau spontan.

Sekarang baru deh kita bahas mengenai Public Relation dengan Publisitas tas taaas...

Persamaan Public Relation dengan Publisitas

Simple saja, keduanya sama-sama menginformasikan mengenai suatu hal (produk, perusahaan, dll). Simple, kan...

Perbedaan Public Relation dengan Publisitas :

  • Public Relation adalah program yang tidak dibatasi dalam satu periode waktu. Publisitas biasanya strategi jangka pendek.
  • Public Relation dirancang untuk memberikan informasi positif tentang perusahaan dan biasanya dikendalikan oleh perusahaan. Publisitas disisi lain tidak selalu positif dan tidak selalu diinginkan oleh perusahaan.
  • Publisitas biasanya berasal dari sumber-sumber diluar perusahaan. Public Relation menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk membangun citra, publisitas hanya berbentuk berita.
  • Aktivitas Public Relation menggunakan berbagai media komunikasi, publisitas ditransmisikan lewat media massa.

Saya berikan contoh :

Katakanlah si A, ketika akan mencalonkan diri menjadi Ketua Senat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitar Mpu Tantular, melakukan diskusi denganku di sebuah warteg di depan Kampus. Warteg tersebut sangat ramai di datangi Mahasiswa Fikom Mpu Tantular. Seiring berjalannya diskusi, banyak teman-teman Fikom ikut berpartisipasi memberi ide dan sumbang saran perihal program apa yang akan dijalankan Senat Fikom nantinya, dan berujung dengan photo bersama hingga tidak sedikit Mahasiswa yang mejadikan photo tersebut sebagai status WA dan meng-upload-nya di FB. Walaupun sayangnya si A tidak pernah nraktir kita-kita orang yang sudah setia berdiskusi selama berjam-jam disana. Akhirnya seringkali diskusi itupun terjadi walaupun si A tidak ikut serta lagi.

Cerita di atas merupakan contoh publisitas. Jadi, publisitas dapat didefinisikan sebagai : Sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor.

Dari cerita dan definisi tadi, dapatlah diambil suatu pengertian bahwa publisitas dapat bersifat menguntungkan atau dapat pula merugikan. Seseorang atau organisasi umumnya tidak memberikan atau tidak dapat mengawasi medianya. Dan dapat dikatakan bahwa seseorang atau organisasi bisa jadi tidak mengetahui kalau dirinya telah dipublisitaskan. 

Jadi jelas, untuk melakukan publisitas tidak perlu membayar. Disinilah letak perbedaan antara publisitas dengan periklanan. Dalam kenyataan, berita-berita periklanan dapat dibuat publisitas, demikian juga publisitas dapat disiarkan sebagai iklan.

Nah... Mungkin kawan-kawan punya contoh lain yang pernah dialami? Mari berbagi pengalaman di kolom komentar. 

 

HOLIT/173124350010036

PUBLISITAS

IBU SEREPINA TIUR MAIDA, S.Sos., M.Pd.


#publisitas #perbedaan publisitas dan PR #contoh publisitas #fikom #universitas Mpu Tantular

NONTON G30S/PKI, DIMARAHIN BABEH

 Pengalaman Buruk SD Nonton Film G30S/PKI

Waktu masih SD, aku nonton film PKI dan kena marah oleh Babeh, panggilan ayahku. Padahal ketika itu aku sudah duduk di bangku kelas 6 SD, menurutku usia yang sudah cukup untuk mulai mengetahui sejarah bangsa.

Aku ingat betul, babeh ngomel abis-abisan saat itu. Akhirnya aku pun menangis. Yaah, namanya juga dimarahin sama babeh, ampun dah... 

Ketika Babeh sedang mencak-mencak (marah dalam bahasa Betawi), emakku yang semula sudah tertidur pulas menjadi terbangun.

Terpikir olehku bahwa emak akan membelaku, tapi ternyata harap berbalik 180 derajat. Emak malah ikutan marah-marah lantaran tidurnya terganggu olehku. Lengkap sudah malam itu, marah-marah, isak tangis berbaur menjadi satu bersama suara musik film G30SPKI.

Akhirnya, emak ngademin diriku supaya berhenti menangis. Dan emak-pun menjadi pembelaku dengan berbalik memarahi Babeh yang masih memarahiku.

Sambil ketus emak ngomong ke Babeh, "Udah, ngape bang... Jangan ngomel melulu... Ketimbang kopi ketendang anak, ngomelnye kayak di pelem... Kaga sekalian aje culik tuh anak, trus seksa, dah... Kopi itu item jendral... !!!"

Babeh nyaut, "lagian... Pagimane gue kaga sewot... Kopi baru nyeduh, belom gue sedot, Gue endus aromanye aje belom... Eh, di tendang... Kan sundelan tuh bocah..."

Babeh berhenti ngomel, ketika kopi yang baru sudah berada di hadapan matanya lagi...

Dan akupun tidak jadi nonton G30S/PKI...

Rabu, 07 Oktober 2020

JAYA vs UDIN

Pada sebuah wilayah kecamatan, terdapat dua orang sahabat yang saling bersaing satu sama lain, mereka adalah Udin dan Jaya.


Rumah mereka berseberangan terpisah oleh Jalan Raya pembatas Kelurahan. Rumah Udin berlokasi di Kelurahan A, sedangkan Jaya berada di Kelurahan B.


Persaingan mereka terjadi sejak usia mereka masih SD hingga saat mereka Remaja bahkan menuju dewasa. Baik persaingan dalam lingkungan sekolah maupun dalam aktivitas masyarakat.


Apabila Jaya menjadi tokoh di Kelurahannya, pasti Udin juga bersaing menjadi tokoh juga di Kelurahannya, dan seterusnya dalam bidang apapun dan selalu seperti itu dalam perjalanan persaingan mereka.


Ketika Udin terpilih sebagai ketua Karang Taruna Kelurahan A, begitu juga Jaya menjadi ketua Karang Taruna Kelurahan B. Keduanya saling bersaing dalam gairah kegiatan organisasi Karang Taruna.


Suatu ketika, dalam rangka memperingati HUT Katar ke-60, Jaya membuat sepanduk besar yang dipasang di depan rumahnya. Sepanduk tersebut bertuliskan "Karang Taruna Tetap Jaya".


Karena persaingan, Udin tidak mau kalah saing oleh Jaya dan akhirnya membuat sepanduk besar yang juga dipasang di depan rumahnya, tapi sepanduk tersebut bertuliskan "Karang Taruna Tetap Udin".


#"-*'

Sabtu, 06 Juni 2020

KEMBALI MARAKNYA SISKAMLING

Remaja Empat Belas atau dikenal dengan REB, yang berlokasi di wilayah RW 05 kelurahan Tanjung Duren Selatan mengajukan kegiatan siskamling untuk pengamanan lingkungan wilayah tanjung duren selatan.

Hal tersebut mereka lakukan atas dasar kepedulian mereka terhadap lingkungannya yang belakangan ini sejak pemberlakuan PSSB dan dibebaskannya para tahanan menjadikan wilayahnya menjadi daerah yang rawan kehilangan.

Ketua REB, Maydi Agger mengatakan bahwa dua pekan terakhir ini, selain telah terjadi kehilangan 2 unit motor di lingkungan RT 011 dan 07, terjadi juga kehilangan tabung gas di warung tegal Pak Arjo. 

Pengajuan mereka disambut baik oleh Bapak Mudjeni Taba selaku ketua RW setempat. Ketua RW 05, Bapak Mudjeni Taba mengatakan bahwa pihak pengurus RW akan bekerja sama melalui koordinasi petugas hansip yang bertugas malam hari. Pos penjagaan dibuat satu sampai dengan tiga pos titik jaga disetiap RT-nya dengan para petugas siskamling yang berjaga adalah warga dilingkungan masing-masing.

Semua warga sangat antusias menjaga keamanan tanpa melupakan aturan social distancing disertai dengan tetap menggunakan masker, jaga jarak dan aturan lain yang harus ditaati.

Pemilik warung tegal, Pak Arjo telah mengikhlaskan tabung gas yang hilagn di warungnya dan berharap itu tidak terjadi lagi kepada pedagang lain yang juga mencari nafkah di lingkungan sekitar situ. Pak Arjo juga berharap semoga wabah ini cepat berlalu, supaya keadaan kembali normal seperti semula dan Pak Arjo bisa mudik berkumpul bersama keluarga.

Pembagian Sembako oleh Katar Grogol Petamburan


Dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat dalam masa pandemi Covid 19, Karang Taruna kecamatan Grogol Petamburan akan mengadakan kegiatan Bantuan Sosial (Bansos) berupa pembagian sembako dan masker.
 
Seluruh pengurus Karang Taruna kecamatan Grogol Petamburan dipastikan akan melibatkan para pemuda di seluruh lingkungan kecamatan Grogol Petamburan dalam pendistribusian bansos berupa tersebut yang dilaksanakan oleh Karang Taruna Grogol Petamburan Jakarta Barat.

Andi Nurdiansyah, ketua Karang Taruna kecamatan Grogol Petamburan mengatakan bahwa pihaknya akan dibantu oleh para remaja dan pemuda dilingkungan masing-masing. Para remaja atau pemuda yang terlibat dalam pendistribusian sembako ini merupakan para remaja masjid, pemuda yang aktif dalam kegiatan olah raga sampai para penggiat seni teater di lingkungan masing-masing. Mereka semua bersatu untuk bersama-sama membantu masyarakat yang terkena dampak dari adanya wabah corona yang sedang terjadi saat ini. Pendistribusian sembako rencananya telah dilaksanakan sejak 7 Mei 2020. 

Tepat pukul 08.00 WIB, paket sembako yang berjumlah 400 paket mulai dibagikan kepada masyarakat di 7 kelurahan kecamatan Grogol Petamburan, yaitu kelurahan Tomang, Grogol, Tanjung Duren Selatan, Tanjung Duren Utara, Jelambar, Wijaya Kusuma dan Jelambar Baru. Semua kelurahan tersebut melakukan kegiatan yang sama.

Ketua Karang Taruna Kelurahan Wijaya Kusuma, Wahyu Ardison sangat menyayangkan bansos yang akan didistribusikan jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan kebutuhan jumlah penerima bantuan. Ardison berharap agar pemerintah memberikan perhatian khusus kepada karang taruna yang telah berbuat maksimal untuk masyarakat ditengah wabah ini, "Bansos ini dilakukan atas inisiatif dan jerih payah Karang Taruna Grogol Petamburan untuk membantu masyarakat tanpa campur tangan atau bantuan dari pemerintah", katanya.

Ketua Pelaksana Bansos, Achmad Nurul mengatakan bahwa kegiatan ini akan terus dilakukan sampai pandemic berakhir. "Kita akan terus melakukan kegiatan ini sampai pandemi berakhir", tukasnya.